top of page

Halusiologi

  • Gambar penulis: sweet&sin
    sweet&sin
  • 19 Feb 2023
  • 2 menit membaca

Diperbarui: 22 Feb 2023

(Halusinasi dalam pandangan manusia setengah dewasa)



Salah satu kegiatan paling mengasyikkan di muka bumi adalah berhalusinasi. Semakin kesini, ditengah dunia yang semakin bising dengan tuntutannya, semakin banyak manusia yang gemar merawat halusinasi rapat-rapat dalam kepala mungkin juga dengan harapan ia akan melebur selaras dengan realita yang mereka punya. Begitupun gue, isi kepala gue pun tidak sepenuhnya bebas dari jaring-jaring adiktif indahnya imaji halusinasi kehidupan, berharap ia akan lebih fun-atau yang temen gue sebut: kehiduFUN.


Lalu jika ada yang bertanya (anggap aja ada) mengenai bagaimana pendapat gue tentang fenomena halusinasi atau halu, berikut secuil pendapat gue mengenai halusinasi.


Kalau boleh gue katakan fenomena masif halusinasi ini cukup menarik untuk gue cari tahu (sok ngide aja sebenernya). Seperti yang gue katakan diatas, banyak manusia gemar merawat halusinasi, merawat angan dan persepsi yang tidak benar-benar ada dan terjadi pada realitanya. Halusinasi tidak hanya membuat kita menggabungkan rentetan peristiwa yang telah terjadi dengan bayang-bayang akan hal-hal indah yang tidak atau bahkan belum terjadi, seolah-olah semua itu benar-benar ada di realita yang kita miliki, halusinasi juga bisa berupa sikap berlebihan dalam menyikapi suatu hal, misalnya saja mudahnya kita melakukan malpraktik “cocoklogi” pada satu dan lain hal. Jika ada yang bilang bahwa hal ini kadang berhasil, menemukan jawaban dari sistem berpikir “cocoklogi”, gue akan menjawab bahwa itu adalah keberuntungan. Cocoklogi dimata gue ibarat bermain judi pada hidup sendiri, bertaruh tenaga dan pikiran serta rasa dalam praktiknya, if you win good for you, if you’re not you lose it all (sampe setengah gila).


Kata orang kita dilarang berekspektasi,


Halusinasi-cocoklogi-judi adalah bermain dengan ekspektasi

Disaat kita memilih untuk mengerahkan tenaga, pikiran, dan rasa untuk berhalusinasi, secara tidak langsung kita menaruh ekspektasi pada poin tersebut. Jika memang terjadi, lucky you....Tapi tidak ada yang istimewa dari sebuah hasil yang memang sudah diperkirakan. Namun, jika keberuntungan tidak sedang berpihak padamu…..Rasa kecewa sebab kalah oleh hal-hal semu di kepala adalah hal paling lumrah dan sialan yang pernah dirasa manusia.



ree

Hope by George Frederick Watts (1886)


Jika ditanya sebenarnya apa sih penyebab halusinasi?, di sini gue mencoba bertanya pada beberapa pihak yang gue enggan menyebutkan namanya sebab mereka caper sekali (hehehe canda!) ada yang menjawab keinginan dalam diri agar hal-hal baik itu menjadi nyata, ada juga yang menjawab bahwa mereka ingin memiliki experience lebih awal atas suatu hal yang diharapkan terjadi pada dirinya, ada pula yang menjawab bahwa mereka ingin sejenak merekonstruksi dan memodifikasi yang sudah terjadi dengan yang mereka inginkan terjadi, sehingga berkali lipat lebih indah, dan yang terakhir……memuaskan egonya atas seseorang yang didamba.


Wah!


Dari sini justru yang otak gue tangkap adalah ketidakpuasan manusia atas realita mereka sendiri. Realita dimana mereka hidup, mereka tidak merasa sepenuhnya senang hidup di sana.


It’s just sad.


Gue tidak menempatkan halusinasi sebagai hal yang salah di sini, sebab kadang kita perlu lari sejenak dari realita dengan menambah bumbu-bumbu manis realita dengan angan semu untuk menghibur diri. Namun, kita seringkali lupa diri, sibuk lalu tenggelam dalam kepala sendiri, tidak jarang mengisinya dengan banyak hal-hal manis yang terlalu manis hingga lupa ada spektrum rasa lain yang juga berhak diakui. Halusinasi nampaknya masih dapat ditoleransi pada tingkat-tingkat tertentu saja, sedikit membayangkan hal-hal baik, sedikit berekspektasi sebagai wujud manifestasi. Tapi tidak berlebihan, sebab kita tidak hanya hidup dalam kepala, tapi juga realita.

 
 
 

2 Komentar


Neliva Ayu Pramudiana
Neliva Ayu Pramudiana
20 Feb 2023

The world is too dangerous and that's when I realised there's two ways to see the world.

Suka
sweet&sin
sweet&sin
20 Feb 2023
Membalas kepada

Running away from the reality isn’t the answer :)

Suka
Post: Blog2_Post
bottom of page