UFO: Unintentionally Flirting Object
- sweet&sin

- 6 Mei 2021
- 3 menit membaca
Diperbarui: 26 Jun 2022
Hai!
Errrr-Kali ini gue ingin sedikit cerita yang sebenarnya cenderung nyampah sih. kalau punya waktu luang, baca sampai habis ya!
Jadi, beberapa waktu yang lalu gue berada dalam fase yang sama sekali nggak berani gue bayangkan akan terjadi sebelumnya. hidup gue berasa heboh banget, dan gue merasa keren banget. Hiya!. Fase itu adalah waktu dimana gue menemui orang-orang baru lebih banyak dari biasanya, beriteraksi dengan orang-orang baru lebih lama dari biasanya, membicarakan lebih banyak hal dari biasanya. Dari yang namanya masih segar diingatan sampai yang hanya bisa gue identifikasi melalui wajahā¦..istilah kerennya sih face recognition, layaknya ponsel. Apapun itu, rasanya cukup menyenangkan.
Dari sekian banyak kepala yang gue temui, ada salah satu yang perlahan mulai cukup menarik netra untuk terus gue perhatikan, sebut saja UFO-01. Dari appearance yang dia miliki, bisa dibilang ānylenehā dari orang-orang dalam lingkar pertemanan gue yang gitu-gitu aja. He seems so wild and free. Jangan bayangkan dia seperti ābad guyā favorit imaji pembaca di dunia wattp*d. Kalau bisa dibilang, UFO-01 jauh dari kesan itu, heās nice.Dari pertemuan satu ke pertemuan lainnya, UFO-01 adalah salah satu orang yang selalu saja gagal gue tebak alur berpikirnya. Salah satu alasan senyum kecil dengan angkuhnya nggak bosan mampir di muka gue tiap kali dia menyuarakan perspektifnya atas sesuatu. Dia berbeda.
Entah beruntung atau justru anehnya, setelah sekian kali bertatap muka, melewati beberapa angka dalam jam dengan cara paling menyenangkan, gue justru menyadari satu hal yang cukup menyebalkan:
Gue terlalu naif.

The Birth of Aphrodite by Ivan Aivazovsky (1887)
Tanpa gue sadari, dari awal pertemuan dengan UFO-01, gue hadir dengan tidak āutuhā. Gue masih belum sepenunya waras dari hal-hal gila sebelum ini. Dan sedari awal UFO-01 menyediakan hal yang gue anggap akan terasa nyaman. It was beautiful, nice, and sweet-seperti dia. Dan seperti biasanya, gue selalu merasa dan nampak strange diantara yang lain. Layaknya alien dari antah brantah yang mampir dan nangkring di kawasan milik manusia. Tapi lucunya, baru kali ini gue menemui orang yang tahu dengan segala keanehan atau bahkan freak dari appearance yang gue bawa, tapi dia juga menjadi satu-satunya orang yang nampak purely wanted to know about meā¦.heās nice, isnāt he?.
Menariknya lagi, entah sihir apa yang dia bawa, dia juga membuat gue lebih menyukai realita yang gue punya, entah hari itu sedang buruk atau baik. Lebih dari kesenangan semu di dunia maya, gue merasa hidup yang āhidupā, ditambah karena hanya di realita gue bisa bertemu diaā¦.dia terlalu nyata dibanding apapun yang pernah ada di imajinasi gue. Dan gue terlalu suka dengan kenyataan itu. Sampai pikiran gue meliar dengan mengambil konklusi bahwa āOh! Maybe this is the time. Maybe heās āthe oneāā.
Gue terlena selama beberapa waktu, gue nggak mau kehilangan segala hal-hal indah yang dia lakukan ke gue. Gue mencari-cari hal itu setiap harinya, meski lambat-laun hal itu sulit gue temui lagi. Hingga sampai di suatu waktu, gue marasa thereās a gap. Big gap dan gue melewatkannya (atau menutup mata). Kita (mungkin) saling tertarik dengan appearance yang sifatnya permukaan, cover awal dari sebuah buku. Begitu menilik lebih dalam, ternyata we are different in many ways.
We see the world in different perspectives
We talk in different languages
We grown up on the different advices.
Ini bukan tentang siapa yang lebih baik, weāre just different. And thatās oookkaaayyyyy. Hehe
Gue amini sebelumnya ada sekelibat pemikiran bahwa dengan kondisi dan situasi yang gue rasa nyaman ini bisa dibawa keranah yang lebih eksklusif. But, weāre so damn different. Itās so clear but I was blinded by my own needs and expectations. seperti yang gue sebutkan diatas,
Gue terlalu naif saat itu.
Gue menutup mata bahwa gue kesulitan megikuti ritmenya, untuk memahami how his mind works, how he sees the whole things, and how's mine. Justru gue menemui kebingungan akan banyak hal dan gue merasa clueless disini (mungkin saja dia juga merasa demikian terhadap gue-gue yakin!). And thatās okay too!. Saling tertarik dengan vibes atau appearance yang masing-masing miliki, lalu ketika mencoba menyelami lebih dalam ternyata menemukan cukup banyak ritme yang berbedaā¦lalu mundur. Thatās okay, seperti yang banyak orang bicarakanā¦.itās about trial and error. Mungkin dititik ini gue belum menemui berhasilnya, ditambah kenaifan gue yang hampir membuat gue terjerat kerunyaman seperti di hari lalu. Tapi, gue cukup terkejut bagaimana gue melihat dari sesi trial and error kali ini bukan sebagai sebuah kesialan atau persetanan, melainkan momen yang mendorong gue lebih hidup dan bertumbuh.
Dan gue sepenuhnya baik-baik saja. bertemu orang-orang baru cukup menyenangkan, begitupun bertemu UFO-01.
dahlah, segini aja ya!. Ciao! sampai ketemu dicerita-cerita lainnya.
P.s: Kalau lo mau cerita lo gue publish juga, jangan sungkan kontak gue ya! atau yang mau sekedar curhat-curhat ringan juga bisa. Sumpah demi apapun, gue nganggur banget.




Komentar