top of page

Using Make-up Products!

  • Gambar penulis: sweet&sin
    sweet&sin
  • 2 Feb 2020
  • 2 menit membaca

Diperbarui: 11 Jan 2021

Helou!


Yap. Sesuai judulnya, gue kali ini mau bahas mengenai pandangan gue tentang mengenakan make-up product.


Ho…Ho…Ho, Siapa sih yang nggak kenal dengan make up product?


Iya, itu yang dipake mba-mba -eh gak hanya mba-mba aja ding-.


Zaman sekarang siapa sih yang nggak tahu bentukan produk-produk buat dandan? Gue yakin lo-lo pada udah tahu wujudnya. Dari mulai eyeliner, lip liner, eyebrow pencil, mascara, lipstik, lip cream, lip gloss, eyeshadow, contour, bronzer, highlighter, concealer, blush, foundation, bb cream, terus…apa lagi sih? Ah, entahlah gue kaga katam masalah beginian, pokoknya zaman sekarang dengan produk-produk make-up yang semakin banyak dan dibarengi dengan iklan yang merajalela, gue yakin lo pada nggak asing lagi dengan produk-produk yang katanya bisa bikin kita tampil ‘cantik’ seperti dewa-dewi Yunani dan glowing seperti artis-artis yang kita temui di koran bungkus pecel.

Produk-produk make-up sesuai pengetahuan gue sih emang banyak yang mengklaim dapat menyamarkan kekurangan yang kita punya, sehingga kita bisa tampil ‘cantik’, khususnya dibagian wajah dimana ini adalah bagian tubuh yang pertama kali di-notice saat ketemu orang lain. Dan memang demikian, ada beberapa dari produk-produk itu yang berhasil membuat seseorang tampil dengan cantik. Cantik disini maksud gue adalah ‘menawan’, yang sifatnya unisex, perempuan dan laki-laki. Well, ya gue berpandangan cowok atau cewek memiliki hak yang sama dalam hal bersolek.

Hingga tahun 2020 kini, gue udah sering banget baca atau mendengar orang bilang “cowo/cewe itu ‘cantik’ kalo nggak pake make-up” atau “Si itu cantik sih, tapi karena pake make-up” ini bikin gue rada greget. Gue sama sekali nggak menyalahkan orang yang berpandangan demikian. Yang bikin gue gedek sih, argumen ini kemudian berkembang seolah-olah menyudutkan orang yang memang gemar memakai make-up di keseharian mereka. Menurut gue pribadi, mengenakan atau tidak mengenakan produk make-up adalah pilihan tiap individu. Selama berbagai jenis produk yang nempel ditubuh lo bikin lo merasa nyaman dan percaya diri, ya go ahead. Kalaupun lo merasa lebih ‘baik’ dan nyaman tanpa mengenakan itu semua, ya go ahead. Gue nggak melihat adanya faktor yang bikin seseorang nampak ‘kurang’ hanya karena dia mengenakan ataupun tidak mengenakan produk-produk make-up itu.


Kalau lo tanya apakah gue make produk-produk make-up, jawabannya adalah iya. Gue adalah tipikal orang yang mengenakan produk make-up di keseharian gue, meskipun gue masih amatir mampus (dan seringkali gagal karena salah teknik yang justru bikin gue mirip demit). Menurut gue, dengan tampil sebaik yang gue bisa adalah salah satu bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Dan gue menemukan produk makeup sebagai salah satu penunjang. Dan lo juga bisa mengekspresikan penghargaan terhadap diri sendiri dengan cara lo sendiri, nggak harus seperti yang gue atau orang lain lakukan 😊.


Kalaupun lo masih berat di pandangan orang yang bisa saja suka seseorang tampil dengan mengenakan produk make-up ataupun tidak mengenakan produk make up, just chill. Tetep jadi apa yang lo mau, semesta nggak bubar hanya karena lo pake atau nggak pake produk make-up. But, seriously, dunia ini luas banget, pun orang-orangnya memiliki selera dan pandangan beragam. Hanya karena lo menemui satu atau sekumpulan orang yang nggak menganggap lo ‘cocok’, bukan berarti ada yang salah dengan diri lo. Seleranya aja yang beda, udah.

 
 
 

Postingan Terakhir

Lihat Semua
“We’re just friends”

“I know” I know by the way you see me like you never met someone like me before, the way your eyes lit up every time you watched me...

 
 
 

Komentar


Post: Blog2_Post
bottom of page